Beberapa reaksi dan efek samping yang mungkin muncul dan dirasakan setelah pemberian vaksin tifus, yaitu:
- Rasa sakit dan kemerahan atau bengkak di sekeliling area suntikan
- Mual
- Pusing
- Sakit perut
- Diare
Langkah Pencegahan Selain Vaksin
Terkait dengan negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, adalah daerah endemi tifus. Penyakit ini umumnya terjadi di negara-negara dengan kebersihan dan sanitasi buruk. Selain Asia, negara-negara di Amerika Selatan dan Tengah, Timur Tengah, serta Afrika juga merupakan daerah dengan tingkat kasus tifus yang tinggi.Sayangnya di negara-negara berkembang, penyakit ini tumbuh subur seiring meningginya tingkat resistensi bakteri terhadap antibiotik untuk mengobati tifus. Ini mengakibatkan beberapa antibiotik sudah tidak mampu melawan tifus. Diperlukan penyusunan dan penyebaran terhadap daftar obat-obatan yang sudah tidak efektif agar pasien mendapat pengobatan yang tepat.Untuk mencegah penyakit ini, vaksinasi tifus harus dipadukan dengan perbaikan sanitasi dan penyediaan air bersih, serta kebiasaan hidup sehat. Perhatikan hal-hal berikut ini untuk menghindari risiko tertular tifus:
- Cuci tangan sebelum dan sesudah mengolah makanan dan minuman, serta setelah buang air atau membersihkan kotoran, misalnya saat mencuci popok kain. Gunakan hand-sanitizer jika tidak tersedia air untuk mencuci tangan
- Jika Anda akan bepergian ke tempat yang memiliki kasus penyebaran tifus, sebaiknya pastikan air yang akan diminum sudah direbus dengan baik terlebih dulu
- Jika harus membeli minuman, sebaiknya minum air dalam kemasan
- Minimalkan konsumsi makanan yang dijual di pinggir jalan karena mudah terpapar bakteri
- Hindari es batu dalam minuman Anda. Juga sebaiknya hindari membeli dan mengonsumsi es krim yang dijual di pinggir jalan.
- Hindari konsumsi buah dan sayuran mentah, kecuali Anda mengupas atau mencucinya sendiri dengan air bersih.
- Batasi konsumsi makanan boga bahari (seafood), terutama yang belum dimasak.
- Sebaiknya gunakan air matang untuk menggosok gigi atau berkumur, terutama jika Anda sedang berada di tempat yang tidak terjamin kebersihan airnya.
- Bersihkan toilet secara teratur. Hindari bertukar barang pribadi, seperti handuk, sprei, dan alat mandi. Cuci benda-benda tersebut secara terpisah di dalam air hangat.
- Hindari konsumsi susu yang tidak terpasteurisasi.
- Bawalah selalu antibiotik yang telah diresepkan dokter dan ikutilah petunjuk yang telah diberikan. Pengobatan antibiotik harus dilakukan hingga periode pengobatan berakhir untuk mencegah resistensi obat.
Kami mengerti kekhawatiran yang Anda rasakan. Cara mengobati penyakit tipes meliputi beberapa hal. Untuk memahaminya, ada baiknya perlu mengetahui bagaimana penyakit tipes itu bisa terjadi.
Dalam medis, penyakit tipes dinamakan demam typhoid (tifoid). Demam typhoid (Bahasa latin) adalah sebuah keadaan medis yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang dinamakan Salmonella typhi.
Bakteri tersebut ditemukan di dalam tinja dan air kemih penderita. Bakteri Salmonella typhi masuk ke dalam saluran pencernaan dan bisa masuk ke dalam peredaran darah melalui paparan di tangan yang terkontaminasi kemudian digunakan untuk makan tanpa cuci tangan dahulu sebelumnya. Demikiannya, hal ini akan diikuti oleh terjadinya peradangan pada usus halus dan usus besar. Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus besar merupakan akhir dari saluran pencernaan.
Oleh karena itu, penyebaran bakteri Salmonella typhi ke dalam makanan atau minuman sering dikaitkan oleh akibat pencucian tangan yang kurang bersih setelah buang air besar maupun setelah buang air kecil.
Untuk mencegah tipes kambuh lagi, diperlukan pengobatan yang tuntas. Pasalnya, jika pengobatan tipes tidak tuntas, maka bakteri salmonella typhi tersebut berisiko masih ditemukan selama lebih dari 1 tahun di tinja penderita.
Mengejutkannya, selama penderita pembawa bakteri salmonella typhi terjangkiti, mereka biasanya tidak menunjukan gejala penyakit. Namun dapat diketahui hanya dari pemeriksaan kuman dari tinja dan kemih. Jika terdapat penurunan daya tahan tubuh, maka risiko penyakit tipes dapat berulang kambuh kembali.
Pengobatan penyakit tipes yang tidak tuntas yang dimaksud adalah jika pasien tidak tertib menyelesaikan cara mengobati penyakit tipes yang telah diresepkan dokter. Yakni dengan konsumsi obat antibiotik yang telah direkomendasikan dokter dengan dosis yang ada. Karena jika obat antibiotik tidak tertib dihabiskan diminum, maka bakteri salmonella typhi berisiko masih terdapat di tubuh.
Selain itu, kesembuhan setelah pengobatan juga tidak menjamin seseorang menjadi kebal terhadap infeksi berikutnya. Dimana kejadian tipes kambuh lagi lebih sering dialami karena kurangnya menjaga kebersihan, berikut pencegahan penyakit tipes :
1. Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah Anda makan, berikut langkah cuci tangan yang benar:
- Basahi tangan. Basahi tangan dengan air bersih mengalir (hangat atau dingin).
- Bentuk busa. Gunakan sabun, lalu gosok tangan Anda bersama-sama sampai mengahsilkan busa, pastikan untuk menggosok punggung tangan, sela-sela jari, dan di bawah kuku Anda.
- Gosok. Lanjutkan menggosok tangan setidaknya selama 20 detik.
- Bilas. Bilas tangan di bawah air mengalir.
- Keringkan. Keringkan tangan menggunakan handuk bersih atau udara kering.
3. Ketika tubuh sedang kurang fit, hindari jajan sembarangan karena pada dasarnya penyakit apapun akan lebih mudah menyerang saat tubuh kita dalam kondisi yang kurang prima. Ditambah lagi, kita tidak mengetahui secara penuh kebersihan dalam pengolahan makanan yang disajikan pada makanan jajanan.
4. Jika memungkinkan, bawalah bekal makan dari rumah, segala sesuatu yang dimasak di rumah sendiri seharusnya lebih higienis daripada yang biasa Anda dapatkan di tempat umum.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.
Salam sehat.
0 komentar:
Posting Komentar